BOGOR – Wajah Iwan Setiawan (50), nampak lesu. Pria paruh baya itu kelimpungan. Bingung.
Hingga jam keberangkatan, jumlah penumpang dalam bus yang ia sopiri tak kunjung bertambah. Hanya dua orang.
Ya, selama PPKM level 4 ini, penumpang terminal Cileungsi Kabupaten Bogor sangat sepi. Sedikit warga yang menggunakan jasa transportasi bus.
universitas ibn khaldun uika bogor
“Selama PPKM ini, Sehari, satu sampai dua penumpang aja,” keluh Iwan, sopir bus antar kota saat ditemui di Terminal Cileungsi Kamis (12/8/2021)
Sepinya penumpang, membuat ia dan sopir bus lain kelimpungan untuk memenuhi setoran. Bahkan kerap pulang ke rumah tak membawa uang.
Penumpang yang datang hanya satu sampai dua orang, mana bisa menutupi pengeluaran untuk membeli solar, onderdil, dan bayar setoran” katanya pada Rada Bogor Kamis (12/8/2021).
Lanjut Iwan, bantuan sosial berupa uang Rp 300 ribu dari pemerintah, tidak dapat memenuhi kebutuhan ia dan keluarganya. Belum lagi untuk biaya sekolah anaknya.
“Anak sekolah online kan butuh biaya untuk membeli kuota juga.” tuturnya.
Para Supir Bus di Terminal Cileungsi berharap agar masa sulit ini cepat hilang dan bisa hidup normal kembali. Dan pemerintah pun bisa cepat dalam menanggapi masalah ini.
Reporter : TGS